Sunday, April 12, 2015

NEGERI PARA BEDEBAH


Aku baru saja menyelesaikan membaca satu novel karangan penulis dalam negeri, Tere Liye. Seperti kebanyakan novel lainnya, novel ini juga memanjakan imajinasi liar para pembacanya. Nah yang spesial dari novel ini adalah alur yang dibuat maju-mundur tapi dikemas dengan apik dan tidak membuat pembaca sampai mengerutkan kening karena bingung membaca alurnya. 

Novel ini memang menggunakan bahasa yang aku mengerti, bahasa Indonesia, tapi di dalamnya ada beberapa istilah ekonomi yang kurang aku pahami mungkin karena selama 4 tahun belakangan ini aku mengkhususkan diri mempelajari ilmu kesehatan atau dengan kata lain aku memang kurang mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Alhasil, buku ini membuka wawasanku mengenai ekonomi, bisnis, kehidupan, segala takti akal bulus, terutama perjuangan menerjang waktu.

Pemeran utama dalam novel ini merupakan seorang lelaki yang bekerja sebagai konsultan keuangan dan sangat pakar di bidangnya. Dihantui dengan masa kecil yang kelam, justru membuat lelaki ini tumbuh menjadi sosok yang arif. Pengalamannya bersama Opa-nya merupakan guru terbesar dalam menghadapi kehidupan lika-liku yang terjadi tanpa diundang, di suatu malam ketika  beberapa orang datang menjemputnya untuk suatu kasus yang luar biasa. Sangking asiknya membaca dan mengimajinasikan segala tulisan, aku sampai tidak bisa menebak seccara jelas bagaiman akhir ceritanya. Ini sungguh novel yang recommended guys!  

Aku belajar banyak hal dari kunjungan singkat ke rumah peristirahatan itu setiap liburan sekolah. Tidak sempurna autodidak, tapi Opa mengajariku dengan cara uniknya. Apa saja, termasuk keahlian kecil yang kadang buat apa pula kupelajari. "Esok lusa, kau akan tau apa gunanya, Tommi."

Sepanjang kau semangat untuk itu, kau bisa ahli dalam banyak hal tanpa harus duduk di kelas.

Lagi pula, kalau kau ingin sebuah hubungan berhasil, entah itu pertemanan, atau lebih dari itu, kau harus terbiasa menyesuaikan diri, selalu berubah.

Apa kata Opa dulu, di dunia ini, urusan penting dan tidak penting hanya terlihat dari kulit luarnya saja. Orang terkadang lupa, orang-ornag di sekitarnya yang selama ini terlihat biasa saja dan sederhana, justru adalah bagian terpenting dalam hidupnya.

No comments: