
Sudah
berjalan 4 bulan tapi aku merasa aku hanya berjalan beberapa langkah dari garis
start. Bukannya aku berleha-leha, hanya saja jalur yang kutempuh selalu terlihat
buntu sehingga aku harus menghabiskan waktu mencari jalur lain yang aman
bagiku. Bila dianalogikan, aku seperti pendaki yang sedang membuka jalan
pendakian ke gunung yang berjalan terjal. Sayangnya aku bukan seorang yang
profesional di bidang ini, terlihat profesional saja pun tidak. Jadi bayangkan
saja, seorang pendaki amatiran yang mencoba membuka jalan di jalur yang belum
tersentuh manusia. Luar biasa, bukan?
Sebagian
besar waktuku kuhabiskan untuk tugas akhir ini dan hampir seluruh pikiranku
tersita olehnya. Sungguh kuakui tugas akhir ini sangat menghabiskan energi dan menyita emosi
tentunya, dia yang akhir-akhir ini mampu membuat ku merasa lebih mudah
menjatuhkan air mata dibanding mengungkapkannya lewat untaian kata. Luar biasa.
Satu
hal luar biasa yang selalu aku syukuri tiap waktu adalah aku ditempatkan
disekeliling orang-orang yang begitu mengasihiku. Suntikan semangat dari
merekalah yang membangkitkan semangatku dan meluruskan pemikiranku bahwa Tuhan pasti
punya rencana yang indah atas semua ini. Orang tua dan adikku pun selalu mengingatkan untuk membawa seluruh persoalan ini ke dalam tanganNya. Dan aku percaya, sekalipun aku jatuh, aku tidak sampai tergeletak.
Jadi, aku bisa berjalan sejauh ini pun
ya karena Dia Sang Pencipta, sama sekali bukan karena kekuatanku. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin
kecil –Yoh 3:30
No comments:
Post a Comment