
Kecemasan adalah bagian dari cinta, dan karenanya tak perlu dipersalahkan.
Mana mungkin menyuruh orang untuk tidak cemas, kalau dia telah menanamkan uang dan hidupnya dalam sebuah mimpi yang hasilnya belum jelas? Petani tak mungkin mempercepat perjalanan musim supaya buah yang ditanamnya bisa lekas dipetik, namun dengan tak sabar dia menunggu datangnya musim gugur serta saat panen.
Mana mungkin meminta pejuang yang hendak maju perang untuk tidak cemas?
Dia sudah berlari hingga ke titik puncak kelelahannya untuk menghadapi saat tersebut; dia telah memberikan yang terbaik dari dirinya. Dia percaya bahwa dirinya sudah siap, namun dia cemas kalau-kalau semua usahanya sia-sia belaka.
Kecemasan lahir bersamaan dengan manusia. Dan berhubung kita takkan pernah bisa menguasainya, kita mesti belajar hidup berdampingan dengannya-sebagaimana kita telah belajar hidup berdampingan dengan badai.
-Paulo Coelho, Manuskrip yang Ditemukan di ACCRA
No comments:
Post a Comment