Monday, December 1, 2014

My World (part I)


Namaku Priscilia Anggraini Marsaulina. Orang-orang terdekatku biasa memanggilku Lia. Ada juga yang memanggilku priscil, iscil, pris, dan terkadang mamahku memanggilku Ali, sedangkan papi Yoga memanggilku sisil. Oke sekian untuk perkenalan nama. Bagi para pembaca yang sudah pernah membaca postingan aku sebelumnya pasti sudah paham benar bahwa aku..............kurang bisa menulis dengan baik. Walaupun selama 2 tahun aku berkecimpung di dalam bidang tulis menulis tapi rasa-rasanya kemampuanku untuk menuangkan cerita lewat tulisan masih sangat di bawah standar.

Aku merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Dalam darahku mengalir kental darah batak, walaupun aku tidak lahir di Sumatera Utara tetapi aku sangat menghayati adat istiadat keluargaku. Selain menghayati adat istiadat, aku juga sangat menghargai apa itu arti keluarga. Family means a lot to me. I really love my dad, mom, sister, and all of family member. I don't choose my family. They're God's gift to me, as I am to them.

Perkenalan nama? Done. Latar belakang keluarga? Done. Oke, sekarang lanjut ya, aku mau sedikit cerita mengenai kesukaanku.

Hidup di tengah keluarga yang sangat menjunjung tinggi ilmu dan pelayanan kasih membentukku menjadi pribadi yang tak mengenal kata lelah dalam belajar. Aku suka mempelajari banyak hal, yang bahkan tak berkaitan dengan jalur pendidikanku. Dari kecil aku sudah diperkenalkan dengan menyanyi oleh mamah dan mamiku (panggilan sayangku untuk nenekku dari mamah). Dimulai dari lagu-lagu anak kecil sampai ke lagu Kidung Jemaat. Tau nggak Kidung Jemaat itu apa? Kidung Jemaat itu merupakan buku kumpulan lagu-lagu untuk ibadah (Kristen). Seperti yang aku bilang tadi, keluargaku menjunjung tinggi pelayanan kasih, papiku merupakan penetua Gereja, mami meruapakan kepala sekolah yang sangat suka mengajar, dan mamah sedari dulu sangat aktif di koor muda-mudi Gereja di masa mudanya. Jadilah aku, sebagai cucu tertua, mendapat pelajaran lebih terutama di bidang menyanyikan lagu-lagu rohani.

Ketika itu usiaku 4 tahun, mamah memasukkan aku ke les vokal yang cukup ternama dengan keadaan aku sudah bisa beberapa lagu umum dan Kidung Jemaat. Waktu dulu perkembanganku cukup pesat di bidang menyanyi, sekitar umur 6 atau 7 tahun aku diberi kesempatan dari tempat les untuk menjadi paduan suara pengiring penyanyi Ruth Sahanaya. Glen Fredly, Victor Hutabarat, dll dalam acara natal di RCTI. Selain itu aku juga beberapa kali menjadi paduan suara dalam acara penting (aku lupa acaranya) di hotel berbintang. Masa kecilku sangat indah dan menuai prestasi.

Tapi sekarang? Lia cilik tumbuh menjadi wanita setengah dewasa yang berkecimpung di dunia pendidikan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Lia yang sekarang hanya tumbuh menjadi penikmat musik saja, tanpa kontribusi nyata di bidang itu. Tetapi aku masih menyanyi dan mendengaran musik. Mungkin orang lain berpikir kegiatan-kegiatan yang aku lakukan hanya membuang waktu, tenaga dan uang. Tapi untukku, mendengarkan musik, bernyanyi, menonton konser musik harganya lebih dari nominal yang aku keluarkan. Aku suka melakukannya. Ya aku suka. Bernyanyi di depan banyak orang, latihan menyanyi sampai tengah malam, berdesak-desakkan nonton konser, atau mendengarkan lagu berjam-jam, dan banyak hal lainnya yang berhubungan dengan musik, aku suka. Aku suka dan akan tetap menjadi diriku yang apa adanya di hadapan orang lain sekalipun.

No comments: